Kamis, 31 Oktober 2013

Bokep Video Kartun 1 | Anime dari www.hotwap.us

Bagaimana dengan video bokep kartun - Download video sex blue kartun hanya disini - Video Anime Sex Download - Sudah pernah nonton video sex kartun?,anda ingin mencari tempat video sex?,disini tempatnya.

Tempat download video yang asli dan benar benar hot.Indohot2013.blogspot.com.

Langsung saja di download video sex/bokep kartun anime Disini

Jangan lupa simpan alamat blog ini untuk menemukan kumpulan video sex terbaru yang paling hot.kunjungi juga situs tempat bokep terupdate hanya di sini Hot Video Sex

Silahkan di crot video kartun part 1,part selanjutnya segera saya update.

Video Crot Ngentot Sama Abang Enak Ahhh

video ngentot terbaru sama abang enakBokep video indo - Ahh enak ngentot sama abang - download segera - Kumpulan video sex atau ngentot indonesia dan mancanegara hanya disini. 

Silahkan di crot videonya Disini 

Kunjungi terus blog ini untuk mendapatkan tempat download video sex bokep indo.blog ini akan update selama ada pengunjung.Dan saya malas update kalau sepi.

Anda juga bisa mengunjungi link/tempat dowload video hot di www.hotwap.us 

Silahkan di crot,ahhhhhhh ngentot enak banggg.....

Download Video Sex Indo | Sakit Apa Enak

Video bokep indo - judul sakit apa enak sayank - Indo bokep terbaru - silahkan di dwonload - Video indo ini masih hot,cocok untuk anda yang suka video sex atau bokep dari indonesia.Disini blog menyediakan kumpulan video sex atau blue untuk anda.

Silahkan di download video indo nya Disini

Mau yang lebih hot lagi?,,simak terus blog ini atau simpan alamat blog ini http://indohot2013.blogspot.com/

Anda juga bisa berkunjung ke tempat kumpulan video hot di www.hotwap.us

Langsung di download ya video nya,dan nikmati crot nya.

Korban Pelet | Cerita Sex Gina

Gina korban pelet | Cerita ngentot bersama gina


Aku berjalan gontai menuju rumahku sambil bersiul-siul kecil. Di pelupukku terbayang hal-hal yang indah-indah. Mulai saat ini aku akan dapat menaklukan wanita secantik apapun di dunia ini, karena aku sudah mendapatkan ilmu Lebur Jiwa dari Mbah Suro. Jangankan Rani yang telah menolak cintaku, Dian Sastro pun pasti berlutut di depanku. Tapi yang terpenting aku harus membuktikan kesaktian ilmu Lebur Jiwa malam ini juga.



Aku melangkah masuk ke pekarangan rumah. Sepi tak ada hawa manusia. Kemana semua orang hingga pintu depan harus dikunci? Aku segera membuka pintu dengan kunci serep yang kubawa. Didalam rumaHPun sepi senyap. Aku segera menuju ruang makan. Secarik kertas menempel di meja makan. "Don, kami pergi duluan ke rumah Oom Dhar di Semarang. Kalau sudah sampai rumah, segera menyusul. Ayah."

Bosan! Apa enaknya sendirian di rumah. Mana nggak ada makanan di kulkas lagi. Dengan malas aku pergi ke warung Mak Sani di ujung jalan. Tapi setibanya aku sampai di warung Mak Sani. Wow, suit.. suit.. ada cewek cantik bener! Wajahnya oval agak indo, bibirnya sexy, bola matanya kecoklat-coklatan, dan bodynya.. wow montok banget! Gemuk dikit, tapi pas sama tingginya yang kira-kira 170-an, pakai rok mini dan baju ketat lagi. Cuman kurang ramah, waktu aku godain doski malah cemberut. Kebetulan nih! Bisa buat bahan percobaan! Kalau yang indo saja mempan, apalagi yang jawa tulen, iya nggak?

Cewek itu keluar dari warung. Aku mengejarnya, dengan segera melafal mantra yang sudah aku hafal sebelumnya.
"Geni abang nafsu abang, manjingo ing jabang bayine Dony Bara. Geni abang napsu abang, manjingo ing jabang bayine wanito ing netro. Geni abang napsu abang, lebur dadi siji ing lebur jiwo. Leburen jiwane manungal ing jabang bayine Dony Bara. Lebur.. lebur.. lebur.."
"Nona!"
Aku panggil gadis itu sambil menarik tangannya sehingga dia berbalik menghadap padaku dan wuss.. Hembusan nafasku menyembur menerpa wajahnya sekali. Dan aku tinggal menanti reaksinya saja, menamparku ataukah..
"Iya, ada apa Don?"
Berhasil! gadis itu menjawabku dengan senyum ramah, bahkan manja. Berarti mantraku berhasil! Tanpa basa-basi lagi, langsung saja gadis indo itu aku ajak ke rumahku.

Kami duduk-duduk di ruang tamu. Dan tak lupa semua pintu dan jendela aku kunci dari dalam, telponpun aku blokir agar tak ada yang mengganggu acaraku sore ini. Gadis itu nampaknya merasa nyaman bersamaku.
"Nama kamu siapa?" tanyaku membuka percakapan.
"Aku Gina." jawabnya manis.
"Kamu kok bisa tahu namaku, apa kita pernah berkenalan?"
"Nggak. Tapi aku merasa kita sudah lama banget kenal. Sekarang ini aku merasa seperti merayakan reuni denganmu."
"Oh, begitu. Kalau begitu mesti dirayakan dong."
"Iya. Harus dirayakan."
"Kau mau minum?" tawarku disambut dengan anggukan. "Panas atau dingin?"
"Apapun yang kau mau." jawab Gina ringan.
"Apapun yang aku mau?" ulangku. Gina mengangguk dengan senyum lebar.
"Kalau selain minuman?" tanyaku mengejar.
"Apapun yang kau mau aku bersedia, Don." jawab Gina mendekat ke arahku.
"Apapun?" tanyaku sekali lagi.
"Apapun."

Gina tersenyum menggoda. Tangannya menjamah tanganku lalu menuntunnya ke arah pahanya yang sekal. Digesernya tanganku yang gemetaran terus naik hingga menyingkap rok mininya sampai pada pangkal paha. Cd pink bergambar kupu-kupu bersembunyi di balik rok yang sudah tersingkap itu. Tiba-tiba saja aku merasakan penisku menegang. Mata Gina sayu sedikit terkatup, meresapi setiap sentuhan jemariku di kulit pahanya. Cewek itu kemudian mendekatkan bibirnya padaku dan cup.. bibir kami saling mengecup. Sekali lagi bibir kami menyatu dan ehemm.. Gina melumat bibirku penuh perasaan. Batang penisku semakin mengacung sedang nafas kami mulai naik turun tak beraturan.
      
     Korban Pelet | Cerita Sex Gina dan aku ngentot

Gina memapah tanganku melingkar di pungungnya lalu menuntunnya untuk melucuti rok mininya. Rok mini warna hitam itu bablas hingga ke lantai dan aku bisa dengan leluasa menikmati paha Gina yang indah. Aku ciumi paha Gina yang mulus bagus itu bolak balik sampai pangkal paha.
"Uuuff.. Don.. aku minta yang panas saja..," desis Gina sambil melepas kaos ketat dan BHnya sekaligus kemudian melepas kaos yang kupakai. Aku berdiri melepaskan jeansku. Gina menyusulku dan segera menjejalkan lidahnya ke dalam mulutku. Kami saling memeluk hingga buah dada Gina menempel di dadaku. Keempukan buah dada Gina membuat aku geli hingga membuatku merinding. Lalu bibir Gina menurun menjelajahi leher dan dadaku yang berbulu sedikit lebat.

"Kamu jantan banget Don," kata Gina sambil membelai bulu-bulu dadaku.
Kemudian Gina mencumbui dadaku.. perutku.. ach.. sampai pusarku dan menjilatinya beberapa saat. Aaach.. aku benar-benar terangsang oleh kecantikan dan kemahiran Gina yang memanjakanku. Gina terus menjelajah seluruh tubuh depanku. Bahkan ketika sampai di daerah kekuasaan penisku Gina mencumbuinya dengan penuh daya rangsang. Diciuminya batang penisku yang masih terpenjara dalam sangkarnya dan dengan senang hati Gina meloloskan CDnya hingga nampak benar kalau penisku itu betul-betul bangun mengacung-acung.

"Kau benar-benar hebat Don, pistolmu besar banget. Aku yakin kalau menembak pasti rasanya hi..hi.." kata Gina sambil tertawa.
"Kamu tahu dari mana kalau rasanya pasti.." tanyaku memancingnya.
"Coba deh, aku rasain.."
Uuachh.. edan! Gina menjilati ujung penisku. Cewek indo itu mengulum penisku hingga setengahnya masuk ke dalam rongga mulutnya. Dan jemarinya sibuk mempermainkan buah pelirku. Eehh.. rasanya benar-benar nikmat. Aku nggak tahu kalau cewek ini bisa membuatku merasa sedasyat ini.
"It's nice taste, Don. Hebat banget.." katanya sambil terus saja menyepong penisku.

Tak tahan aku jika harus diam saja. Segera aku loloskan CD pink dari bokong Gina yang menungging. Nampak kedua bokongnya yang semok menantang. Kuremas-remas bokongnya membuat Gina mendesah perlahan diantara sodokan penisku di mulutnya. Dan segera saja aku gerayangi memeknya, menyenangkan bisa bermain bebas diantara goa yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Mungkin Gina merasa tak tahan lagi menahan rasa nikmat yang diterimanya dengan posisi itu hingga akhirnya Gina melepaskan penisku dari mulutnya dan tergeletak di lantai.

Tubuh kita udah sama-sama bugil dan rasa malu kita udah ilang entah kemana. Gina memandangiku yang berdiri didepannya dengan tatapan mata sayu dan senyum yang menggoda. Akupun terpana pada tubuh bugil yang tiada cacatnya terhampar di depanku. Ohh.. dua bukit yang membusung padat dan montok, kulit tubuh yang putih mulus, serta bukit belah yang ditumbuhi oleh rumput-rumput liar yang halus. Wuihh..
"Don, kok diam saja. Ayo lakukan yang kamu mau.. aku pasrah padamu.."
"Aku datang sayang.."
Aku serang bukit belah itu dengan garang. Menjilat semua yang tersentuh oleh lidahku dan menghisap semua yang tergenang disitu. Gina berkelojotan sambil mendesis-desis. Tak ada ampun bagimu, Gina! Semuanya akan jadi milikku. Klitoris Ginapun yang seukuran biji kacang tak luput dari lidahku. Aku piting daging mungil itu dengan kedua bibirku lalu aku sentil-sentil dengan lidahku.
"Oooh.. Doon.. Ach.. eenaak.." erang Gina memacu gairahku. Kedua kakinya menggapit kepalaku seakan ingin menawanku selamanya.
Tangan Gina menarik tanganku sampai di kedua gundukan dadanya yang gempal dan montok. Refleks aku remas kedua buah gunung kembar itu hingga membuat Gina bergelinjangan nikmat.
"Uuohh.. Donny.. teruus sayaang.. aku sukaa.."

Setelah puas aku lumat vagina mayoranya segera kualihkan perhatianku kepada kedua gunung kembarnya. Buah dada Gina telah membengkak seukuran kelapa, besar dan tegang. Begitupun kedua putingnya yang sudah mengeras berwarna merah marun. Gina yang menyadari kalau aku memandangi kedua gunung kembarnya yang indah segera mempermainkan kedua adiknya itu. Gina meremas-remasnya sendiri sambil memutar telapak tangannya bolak-balik. Begitu bulat kedua buah dada itu dan begitu mengkilap oleh keringat Gina.

"Kemarilah Doon.." ujarnya.
Gina sambil menarik tanganku hingga aku harus berdiri di atas tubuhnya. Kemudian Gina menggapai batang penisku hingga aku mesti berjongkok di atas buah dadanya. Aku tak tahu apa yang akan Gina lakukan, yang penting aku merasakan nikmat ketika batang penisku menegang di belahan buah dadanya. Begitu nikmatnya ketika kedua gunung kembar itu menjepit batang penisku. Kubantu jemari Gina yang meremas buah dadanya hingga tampak menjadi satu menjepit batang penisku. Aku tarik batang penisku perlahan-lahan dan lalu aku dorong kembali. Sampai kemudian bibir Gina menangkap kepala penisku dan kembali menjilatinya dengan garang. Ouuhh.. aku bagai terkencing-kencing dibuatnya. Maka sebagai pelampiasan tangan kananku kembali mengutak-atik goa kenikmatan Gina yang kembali membanjir.

"Doon.. kamu nakal sekalii.." desah Gina.
"Tapi kamu suka kan Gina sayaang.." balasku
"He eh.. Uuff..ach.."
Gina semakin memekarkan selakangannya hingga jemari kananku makin bebas merogoh semua yang tersembul di pangkal selakangan itu. Gina semakin mendesis dan menambah kecepatan menjilati kepala penisku. Dan akupun semakin mempercepat gerakan menggoyang kedua buah dada sebesar kelapa itu. Penisku menegang hebat, seperti ada yang mendorong dari dalam baang penisku dan rasanya.. aahh.. crot croot.. Spermaku muncrat ketika ujung penisku itu masih diganyang Gina. Kapasitas yang cukup banyak menetes disela-sela bibir Gina.

"Telan sayang, telan.."
Kata-kataku bagai perintah. Mau tidak mau, Gina menelan seluruh sperma yang berada di rongga mulutnya. Entahlah rasa apa yang dia kecap, tapi yang pasti nikmat. Sebab kemudian Gina menjilati sperma di luar mulutnya dan kemudian memburu sisa-sisa sperma di kepala penisku hingga tandas.
"Ehmm ach.. Doon, keluar lagi dong.." kata Gina sambil memijit-mijit penisku dengan jemarinya. Pijitan itu membuat darahku bagai berhenti. Dan aku sudah tak tahan lagi.

"Sebentar sayang, aku masuk dulu yach.."
"Heeh."
Gina melebarkan selakangnya hingga bukit belahnya benar-benar mekar terbelah. Dinding-dindingnya berwarna merah berhias klitoris mugil yang mengemaskan. Aku segera mengacungkan batang penisku yang sudah mau meledak. Aku tuntun adikku itu memasuki lubang kawin Gina yang bersimbah lendir-lendir surgawi. Licin permukaannya hingga tak mudah memasukkan kepala adikku itu. Aku coba sekali lagi dan ah.. masuk! Sedikit demi sedikit aku masukkan penisku memasuki lorong yang sangat sempit itu.
"Auhh Doon.. cepetan dong.. sakit.." rintihnya.
"Sabar say.."
Memangnya hanya Gina saja yang sakit, aku juga sakit merasakan batang penisku bagai remuk digencet dinding-dinding lubang kawin Gina yang bukan main sempitnya.
"Aaach..Uuugh..Doon.."
Krak! Kepala penisku sudah menembus ke dalam selaput daranya. Hah! Lega. Lubang kawin Gina menelan seluruh batang penisku. Aku diamkan sebentar sebelum kemudian aku tarik dan dorong keluar masuk agar lorong itu makin lebar. Lendir kawin Gina membasahi liang kawinnya hingga goyangan batang peniskuku semakin lincah.
"Hooh.. uh..ach.." desah kami saling berlomba menikmati setiap getaran yang tercipta.
Gerakan penisku semakin lincah mengocok lubang kenikmatan Gina hingga menimbulkan bunyi kecipak-kecipak tanda bahwa Gina berada di puncak kenikmatannya. Pingul Gina bergoyang-goyang naik turun mengiringi gerakanku.

"Doon.. aku nggak tahan lagi.. aku mau keluar.." erang Gina.
"Tahan sebentar Gin, aku datang.."
"Aaach..!" erang kami bersamaan.
Fantastik sekali. Kejang diseluruh tubuhku diakhiri oleh keluarnya sperma yang memenuhi lubang kawin Gina. Ujung penisku menghangat seakan menyentuh cairan lain. Kutarik penisku dari lubang kawin Gina. Nampak darah membercak di kepala penisku yang masih menegang. Gina mendesis-desis menikmati segala kenikmatan yang barusan kami lalui.

Tapi aku masih belum puas malam ini. Aku harus kembali membangkitkan gelora asmara Gina. Segera saja aku remas buah dadanya. Aku permainkan kedua putingnya yang kembali menegang lalu aku jilat perlahan.
"Ach.." desis Gina merespon.
Melihat respon Gina, aku jilati bahkan kukulum kedua puting Gina secara bergantian. Gina berkelojotan meresapi semua keindahan yang kembali aku ciptakan. Habislah kedua payudara Gina itu aku kulum, aku hisap bahkan aku gigit-gigit dengan gemas. Gina tak marah, hanya merintih-rintih kesakitan. Tapi justru rintihan itu semakin membakar birahiku.

Aku puaskan diriku sediri dengan mempermainkan setiap lekuk tubuh Gina karena Gina nampaknya sudah tak memiliki tenaga cadangan selain mendesis dan mendesah. Dan ketika aku sudah puas segera aku minta Gina menindihku. Gina menusukkan ujung penisku tepat dilobang kawinnya. Dan kemudian kami saling mengocok. Seperti layaknya bibir kawin Gina yang melumat penisku, bibir kamipun saling melumat, sedangkan buah dada Gina yang menggantung bebas sekali-kali menyentuh kulit dadaku hingga menimbulkan rasa nikmat tersendiri. Gina menjadikan rambutku sebagai pegangan, tapi aku menjadikan bokong Gina sebagai pegangan. menguntungkan sekali bukan? Karena aku bisa dengan bebas membelai bokong mulus itu. Namun sekali lagi tiba-tiba tubuhku mengejan.
"Gin, aku mau keluar sayang.."
"Tunggu Doon.. tarik dulu penismu."
Gina melepaskan ciumannya dan mengarahkan batang penisku ke mulutnya. Dan croot.. crot crot! Seluruh spermaku membanjir di mulut Gina. Dan tanpa jijik ditenggaknya seluruhnya sampai tandas kemudian menjilati ujung penisku hingga bersih.

Tapi sentuhan lidahnya yang penuh birahi membuatku ingin sekali lagi menusuknya. Maka segera saja aku minta Gina menungging. Dan sekali lagi aku tusukkan batang penisku dari belakang. Amblas seluruhnya menyisakan kenikmatan yang kembali terulang. Gina yang berulang-ulang mencapai puncak birahinya seakan ingin terus dan terus mengulanginya. Diremas-remasnya buah dadanya sehingga keindahan itu terasa lengkap. Dan kamipun mengakhirinya dengan kelelahan yang terhapus oleh sisa-sisa keindahan.

Aku antar Gina sampai pagar depan. Cewek indo yang baru saja aku perawani itu tersenyum mesra dan kemudian menghilang di balik rumah Pak Yulius. Aku rebahkan tubuhku di atas sofa ruang tamu. Kembali aku ingat pergumulanku selama tiga jam bersama Gina.
"Gina aku sudah tak membutuhkanmu." gumamku.
Geni abang napsu abang, ngilango soko jabang bayine Dony Bara. Geni abang napsu abang, nyingkriho soko jabang bayine Gina. Geni abang napsu abang, ngilang soko lebur jiwo. Ngilango lebur jiwo soko jabang bayine Dony Bara. Ngilang musno..

E N D  cerita sex atau ngentot dengan gina korban pelet

Kenikmatan Tak Terduga | Cerita ngentot 1

cerita sex kenikmatan tak terduga
Cerita Sex - Sex kenikmatan tak terduga - Kumpulan cerita sex indohot2013 - bacalah baik baik sahabat bokeper mania.Dijamin membaca ini bisa meningkatkan hasrat sexsual anda.

Halo.. Para penggemar cerita porno. Aku (Anis) pemburu kenikmatan sex kembali memaparkan kisah nyata yang kualami di hari Minggu 10 Oktober 2012 baru-baru ini. Aku kebetulan ke Makassar lewat Bus penumpang sekitar pukul 7.00 pagi untuk suatu tujuan penting. Selain aku, banyak penumpang lain dalam mobil tersebut. Aku duduk di bangku kelas dua bersama 3 orang lainnya yang sama sekali tidak kukenal.

Di kursi itu aku duduk nomor 2 dari kanan, sedang di sebelah kiriku duduk 2 wanita setengah baya. Namun di sebelah kananku seorang wanita entah gadis, janda atau istri orang sedang duduk tenang dan sopan. Usianya kutaksir sekitar 25 tahunan. Wajahnya sedikit putih dan menarik untuk ditatap karena nampak ceria yang menunjukkan sikap keramahan. Bibir dan mulut serta hidungnya memancing daya tarik tersendiri untuk dilumat. Bodinya cukup ramping yang dilapisi pakaian yang agak tebal karena terbungkus jaket warna biru. Rambutnya tidak kelihatan karena terbungkus kain berwarna hitam, sedang bagian bawahnya terbungkus kain warna biru tua.

*****

Bermula ketika mobil yang kami tumpangi banyak bergoyang akibat jalan yang dilaluinya banyak berluban dan mulai rusak-rusak kurang lebih 200 km dari daerah tempat tinggalku menuju kota Makassar. Saling bersentuhan dan berbenturan tubuh dalam mobil, sulit kami hindari. Awalnya persentuhan tubuh kami biasa-biasa saja. Tidak ada reaksi dan pengaruh apa-apa. Tapi lama kelamaan, akhirnya berpengaruh pula pada pikiran kotorku. Aku terkadang berpura-pura tertidur sehingga kepalaku bersandar dengan lemas ke wanita di sebelah kananku itu.

Aku sempat merasakan hawa yang sedikit hangat dari tubuh wanita itu. Ditambah pula dengan bau harum dari farfum yang digunakannya. Sepanjang dalam perjalanan, tubuhku lebih banyak condong dan bersandar ke wanita di sebelah kananku. Ketika aku membuka mataku sedikit, kulihat wanita setengah baya di samping kiriku memperhatikanku, sehingga aku pura-pura terkejut dan segera memperbaiki kembali dudukku seolah aku baru saja terbangun.

Entah wanita di samping kananku itu tidur atau tidak, tapi yang jelas kulihat matanya tertutup rapat. Tapi perasaanku mengatakan kalau ia pura-pura tidur, karena nafasnya terasa tidak teratur dan hawa yang keluar dari tubuhnya semakin lama rasanya semakin panas. Setelah mobil melaju kl. 30 km dengan kecepatan rata-rata 80 km perjam, hampir semua penumpang dalam mobil itu mulai ngantuk sehingga tak ada lagi saling memperhatikan gerak gerik antara satu dengan lainnya. Aku leluasa menyandarkan tubuhku pada tubuh wanita di samping kananku tapa ada lagi yang mengawasi.



Kenikmatan Tak Terduga - cerita sex

Awalnya aku sangat ragu kalau wanita itu betul tidur lalu terbangun dan mempermalukan aku dalam mobil. Tapi setelah beberapa lama ia tidak bergerak sedikitpun bahkan nafasnya terasa semakin tak beraturan keluarnya yang diprkuat pula dengan kepalanya yang sedikit condong ke arahku, maka aku yakin kalau ia tidak keberatan atas sikapku itu, bahkan ia nampaknya sangat menyenanginya.

Dengan perasaan takut dan sedikit gemetar, aku coba gesekkan kepalaku ke lehernya lalu menyentuhkan daguku ke bahunya, tapi ia tetap tak bereaksi. Kuturunkan lagi mukaku menyentuh dadanya dan buah dadanya sekaligus, tapi ia tetap diam, bahkan nafasnya terasa semakin kencang. Sungguh nikmat rasanya menyentuh kedua bukit kembarnya yang empuk itu, meskipun dibalut dengan tiga lapis kain tebal. Setiap mobil bergoyang agak keras, akupun memanfaatkan untuk menekan wajah dan mulutku agar menyentuh putingya dengan harapan ia juga bisa terangsang seperti aku.

Sikapku ini masih tidak dihiraukan, sehingga aku pura-pura tersentak sambil menarik kepala lalu kujatuhkan kembali secara berulang-ulang. Kali ini aku lebih berani lagi menempelkan wajahku ke wajahnya yang memang agak condong ke arahku. Sengaja kegesek-gesekkan sehingga terasa halusnya dan nafasnya menyapu hidungku berkali-kali. Bahkan aku coba sedikit membuka mulut agar setiap mobil bergoyang aku mencium dan mengisap pipinya. Ia hanya terdiam dan lebih merapatkan pipinya, lalu aku coba lagi sentuhkan mulutku ke mulutnya atau bibirnya, namun tetap diam, malah ia sedikit gerakkan mulutnya seolah ia sambut bibirku.

Ketika pipi, mulut dan bibir kami saling nempel dalam keadaan tidur yang dibuat-buat, aku tidak akan menarik dan melepas lagi, bahkan setiap kali mobil bergoyang, akupun menggerakkan bibir dan sesekali mengisap bibirnya. Aku semakin penasaran dan tak tahan lagi berpura-pura tidur. Kucoba membuka mata dan menatap wajahnya sambil tetap menempelkan wajahku di wajahnya, tapi ia nampaknya bertahan untuk tetap menutup matanya.

Tanganku mulai gatal ingin bergerak menelusuri tempat-tempat sensitifnya, tapi aku masih ada keraguan. Akhirnya aku coba beranikan diri menjatuhkan lenganku kepahanya, ternyata ia tidak bergerak. Lalu kuturunkan sedikit demi sedikit ke selangkangannya dan menekannya berkali-kali bahkan aku berusaha menyentuh vaginanya dari luar, tapi kedua pahanya masih rapat. Jantungku terasa hampir copot ketika ia tiba-tiba melenguh keras dan menggerakkan kepalanya serta kedua pahanya, tapi ternyata hal itu membuatku lebih berani lagi.

"Hhmm.. Sstt.. Hh.." suara nafas itulah yang keluar dari mulutnya sambil membuka lebar kedua pahanya dan menyandarkan kepalanya lebih rapat lagi ke leherku, meskipun matanya masih tetap tertutup.

Sikuku lebih leluasa menyentuh benda hangat lagi montok terbungkus kain tebal seirama dengan gerakan mobil yang kami tumpangi. Mulutnya terasa panas menyentuh leherku yang sesekali kurasakan tertempel rapat yang membuat leherku sedikit basah. Hawa panas nafasnya sangat terasa menyapu pipi dan leherku. 99% aku yakin kalau ia menyadari sikapku sejak tadi, hanya saja masih ada 1% keraguanku karena matanya masih tertutup rapat. Tapi setelah aku mencoba mengisap keras bibirnya dan memasukkan tangan kananku ke dalam kain yang membungkus CD-nya lalu kutarik kepalaku bersandar kembali di kursi seperti sedia kala, matanya tiba-tiba terbuka pelan-pelan dengan sayu lalu memandangi wajahku yang sedang menghadap ke depan sambil ia tersenyum simpuh.

Pandangan dan senyum simpunya itu kulihat dari ekor mataku sehingga membuatku yakin 100% kalau ia berpura-pura tidur sejak tadi dan ia sangat menikmati semua tindakanku. Ia nampaknya tidak menolak tanganku yang masih menempel di atas CD-nya. Malah pahanya semakin terbuka, sehingga cairan yang membasahi CD-nya terasa licin di tanganku. Tapi aku segera berbisik dekat telinganya sambil menarik keluar tanganku.

"Mm.. maaff yah Mmbak.. Aku tak sadari diri. Aku khilaf" bisikku.
"Nggak masalah kok Mas. Biar aja. Sudah telanjur" jawabnya berbisik pula sambil memegang tanganku seolah melarangku mengeluarkannya.
"Turun di mana Mbak?" Tanyaku sambil memasukkan tanganku ke dalam CD-nya.
"Di jalan APR. Kalau Mas di mana?" ia balik bertanya usai menyebut alamatnya.
"Di jalan MR Mbak" jawabku sambil mengelus-elus bulu-bulu halus yang tumbuh pada kedua daging montok yang kurasakan dalam CD-nya. Sesekali pula kusentuh tonjolan daging mungil yang tertancap di tengah-tengah lubang yang terasa sangat basah dalam CD-nya itu.

Kenikmatan tentang cerita sex
Baru aku berpikir untuk mengajukan pertanyaan yang lebih inti lagi, tiba-tiba seorang wanita setengah baya di samping kiriku batuk keras yang membuat semua penumpang dalam mobil itu terbangun. Aku segera tarik keluar tanganku dari dalam CD si wanita di kiriku itu dan..

"Sebentar kita selesaikan Mas" katanya sambil memperbaiki tempat duduknya seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan aku.

Kami tetap seperti orang yang tidak saling kenal. Namun tangan kami saling meraba dan ujung sikuku bertumpu rapat pada payudara wanita itu sampai mobil berhenti di depan warung nasi yang ada km 100 dari kota Makassar. Kami memberi kesempatan pada penumpang lainnya turun untuk makan. Setelah kami hanya tinggal berdua di atas mobil, kami mencoba saling meraba di bagian bawah karena takut dilihat oleh orang yang keluar masuk dari warung itu. Tanganku kembali menggerayangi vagina si wanita tadi, sedang ia menggerayangi kemaluanku tanpa membuka pakaian kami masing-masing.

Setelah kami saling terangsang dan merasa takut ada orang lain yang melihat kami, kami lalu turun dan sepakat ke belakang warung untuk buang air kecil. 3 pintu WC yang berjejer dalam keadaan terbuka dan kosong, lalu aku masuk ke WC yang kedua, sementara si wanita yang belum kutanyakan namanya tadi melangkah menuju WC yang terakhir.

Setelah kuperhatikan kiri kanan tidak ada orang lain yang melihat kami masuk, kami lalu beranikan diri menarik tangan si wanita itu masuk ke WC di mana aku masuk. Ia nampaknya juga ketakutan, tapi setelah ia menengok kiri dan kanan, iapun segera masuk. Lalu kututup pintunya dengan cepat dan melepas ikat pinggang serta memerosotkan semua celanaku sampai ke lutut hingga kemaluanku terlihat berdiri keras. Wanita itu nampaknya mengerti maksudku dan ia tak mau sia-siakan kesempatan ini, ia lalu menyingkap tinggi-tinggi rok panjang yang dikenakannya lalu menarik CD-nya keluar hingga lepas.

Dalam keadaan berdiri, ia kudorong sedikit ke belakan hingga bersandar ke dinding WC, lalu kutekan dan kujepitkan tubuhku ke tubuhnya sambil merenggangkan kedua kakiku. Ia pun segera memberi peluang padaku tanpa aba-aba. Ia membuka kedua kakinya lalu menarik kedua bibir vaginanya yang terlihat basah, berbulu halus, montok dan berwarna merah jambu dengan kedua tangannya. Ujung penisku segera kuarahkan ke lubangnya dan kutekan sedikit demi sedikit tanpa kami harus panetrasi lagi mengingat waktu kami sangat sempit.

Walaupun mulanya sangat sulit dan terasa sempit masuknya ujung penisku yang agak besar lagi keras sejak tadi itu, namun akhirnya masuk pula perlahan menembus dinding vagina si wanita itu setelah berulang-ulang kali kupaksakan dengan keras hingga membuatnya sedikit merintih dan seolah mau berteriak tapi mulutnya kututup rapat dengan tangan kananku. Aku tak sempat lagi berpikir saat itu apa ia perawan atau bukan, bersuami atau janda. Yang penting birahiku segera tersalur cepat di tempat itu.

Meskipun tanganku sangat gatal ingin meraba dan mengisap bukit kembar si wanita itu serta melumat bibirnya selama mungkin, tapi aku masih selalu sadar kalau waktu dan tempat kami sangat sempit dan terancam. Perhatianku hanya pada kemaluan kami dan ancaman yang sewaktu-waktu muncul dari luar. Kocokan penisku kupercepat sambil berdiri sehingga menimbulkan bunyi keciprat.. keciprat yang diiringi dengan deru nafas kami yang saling kejar tanpa teratur. Kedengarannya si wanita itu ingin sekali berteriak dan bersuara mengikuti gerakan pinggul kami, tapi nampak ia menahan dengan sekuat tenaga agar tidak mencurigakan dari luar.

Kami saling diam seribu bahasa, melainkan hanya kemaluan kami yang bicara dengan suara khas dengan makna kenikmatan mendadak. Setelah kurang lebih 10 menit kami saling menggenjot dalam WC itu, aku merasakan mulai ada cairan hangat yang mengalir dari ujung perutku menuju ujung penisku tapi aku merahasiakannya. Semakin kupompa semakin keluar dan rangkulan dan tekananku semakin keras hingga akhirnya terasa muncrat dan tumpah dalam rahim wanita itu.

"Mas, akhh.. Stts.. Uhhkk.. Aikhh.. Kamu keluarin di dalam yach?" tanya wanita itu sambil terengah-engah dan memandangiku.
"Iiyach.. Sayang. Terlanjur. Apa boleh buat" jawabku sambil mencium bibirnya, namun penisku belum kukeluarkan.

Belum sempat ia menyambung kata-katanya, tiba-tiba ia merangkulku dengan erat sambil tubuhnya terasa gemetar bagaikan orang menggigil. Ternyata ia pun mencapai puncaknya sesaat setelah aku mencapainya. Kami saling berpelukan lemas dan lunglai dalam keadaan berdiri. Tiba-tiba terdengar pintu WC di sebelah tertutup lalu kedengaran ada air yang jatuh. Kami tersentak terkejut dan segera melepaskan rangkulan lalu cepat-cepat merapikan pakaian kami masing-masing.

Aku coba buka pintu WC-nya perlahan lalu menengok kiri dan kanan kalau ada orang yang memperhatikanku. Tapi setelah kuyakini tidak seorangpun yang melihatku, aku buru-buru keluar yang diikuti pula oleh si wanita tadi dan langsung naik ke mobil tumpangan kami. Setelah kami duduk, kami lalu saling menatap sambil melempar senyum tanpa berbicara karena sudah ada penumpang yang duduk di belakan kami.

Kami tidak merasakan lapar hingga kami tiba di tujuan kami masing-masing. Selama dalam perjalanan dari warung ke kota tujuan kami, kami hanya tidur tanpa banyak gerakan lagi seperti sebelumnya. Setelah tiba di Makassar, kami kembali saling memandang wajah sambil tersenyum tanpa bisa berkata-kata. Aku berharap agar kami berdua bisa bicara banyak nanti setelah turun di terminal, bahkan aku berniat akan mencari tempat yang lebih aman dan lebih leluasa untuk melanjutkan pergulatan kami tadi di dalam WC.

Ternyata setelah kami turun di terminal, si wanita tadi tiba-tiba berlari masuk ke dalam sebuah mobil sedan yang telah diparkir tidak jauh dari tempat parkir mobil yang kami tumpangi lalu dengan segera melaju dengan cepatnya. Aku hanya sempat melihat tangannya terangkat tinggi-tinggi keluar lewat jendela. Aku sangat menyesal tidak menanyakan nama, alamat lengkap dan status serta pekerjaannya sewaktu di mobil. Aku hanya bisa menghela napas panjang tanpa bisa berbuat apa-apa lagi. Tapi setidaknya kami punya kenangan kisah nyata yang sungguh tak terlupakan nikmatnya kapanpun.

Hingga kutulisnya kisah ini, aku masih berharap bisa bertemu dengan wanita yang tidak jelas identitasnya itu. Mudah-mudahan kami masih bisa dipertemukan di atas mobil, sehingga kami bisa melakukannya lebih seru lagi. Sungguh suatu kenikmatan yang tak disangka-sangka dan tak direncanakan serta tak dapat ditemukan kembali.

*****



Demikian cerita sex tentang kenikmatan yang tak terduga